Hearing Dewas dengan Biro Umum dan Kepegawaian tentang Unit Layanan Pengadaan

Kesimpulan Dewas sejauh ini, perencanaan pengadaan di UB belum terrencana dengan sempurna, terutama menyangkut pemerataan alokasi pengadaan di semua unit kerja. LSIH dan Lab Bio Sains, mendapat banyak jatah pengadaan, tetapi di mana tempat dan peralatan L2SR, kenapa tidak ada bantuan pengadaan untuk L2SR, apakah mekanisme perlu dirubah?

Demikian antara lain yang dikatakan Ketua Dewas UB Prof Dr Ir Latief Abadi, MS setelah mendengar semua penjelasan tentang implementasi tugas dan fungsi Biro Umum dan Kepegawaian terkait dengan tugas-tugas perencanaan dan implementasi pengadaan barang dan jasa di UB, pada acara hearing dengan jajaran Biro Umum dan Kepegawaian yang berlangsung di Ruang Rapat Dewas lantai 6 Gedung Rektorat UB tanggal 8 April 2016.

Telah hadir pada kesempatan itu antara lain: Ketua Dewan Pengawas UB Prof Dr Ir Latief Abadi, MS; Sekretaris Dewan Pengawas UB Helmy Adam, SE, MSA, Ak; Tim Pendamping Dewas; Wakil Rektor IV Dr Ir Moch. Sasmito Djati, MS, dan Pimpinan beserta staf Biro Umum dan Kepegawaian UB.

Selanjutnya, ditegaskan oleh Prof Latief, bahwa kepentingan hearing ini adalah untuk mengadakan penilaian Dewas terhadap kesesuaian antara RBA (Rencana Strategis Bisnis dan Anggaran, sebagai perwujudan implementasi RSB (Rencana Strategis Bisnis) di UB, sebagai bahan Laporan Dewas pada tahun anggaran bersangkutan.

Sesuai dengan tugas dan fungsi WR IV, Dr. Sasmito mengakui, bahwa perencanaan di UB memang belum sepenuhnya sempurna; karena “planning mindset-nya” kurang. Sebagai contoh sederhana menurut Sasmito, kebutuhan yang seharusnya bisa diselesaikan dengan menyewa, deselesaikan dengan membeli. Untuk mengantisipasi hal tersebut, saat ini WR IV sedang membangun masterplan  yang diawali dengan pembuatan aplikasi “Sireka” yang diharapkan akan mampu menampung semua kebijakan perencanaan program dan kegiatan.  Sayangnya, aplikasi ini dalam proses pembuatannya masih tergesa-gesa (belum siap digunakan), sehingga antara data yang masuk dan eksekusi di lapangan sangat jauh berbeda. Perubahan yang terjadi biasanya terkait prioritas, visi dan misi.  Harapannya ke depan, kalaupun terjadi perubahan antara data dan eksekusi di lapangan tidak terlalu besar.  Karena ide yang datang mendadak belum tentu in line dengan visi dan misi universitas.  Sehingga apabila ada ide-ide segar harus benar-benar dipertimbangkan secara matang,  apakah sesuai dengan masterplan atau tidak.  WR 4 berterima kasih, karena Dewas selalu mengingatkan; selanjutnya ia berharap, apabila ada hal-hal yang dinilai penting terkait keberlangsungan universitas, maka Dewas dapat mengundang seluruh pimpinan universitas.[yoyok]