Studi Banding PIP Semarang

Studi Banding Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang,
tentang Unit Usaha di UB

Pada tanggal 15 Mei 2017, bertempat di Ruang Rapat Dewas UB Gedung Rektorat Lantai VI, Dewas UB menerima kunjungan dari Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang dalam rangka studi banding tentang unit usaha di UB. Telah hadir pada kesempatan itu, antara lain: Anggota Dewas UB Drs. Juni Hastoto, MA; Sekretaris Dewas UB Helmy Adam, S.E.; M.S.A, Ak., Prof. Gugus Irianto (Direktur Badan Usaha Akademik UB); Dr. Anthon Efani (Wadir Badan Usaha Non Akademik UB); Sarifuddin, M.Pd, M.Mar.E (Pembantu Direktur-II PIP); Drs. Boedhi Setiadjid, SH, MM (Ketua Dewas PIP); Setiawan Basuki (anggota Dewas PIP); Yan Risuandi (anggota Dewas PIP); Purwanti (staf Keu PIP); Nita Setiyaningsih, S.Pd. M.Hum (Sekretaris Dewas PIP).

Pada kesempatan pertama, Drs. Juni Hastoto menguraikan tugas dan fungsi Dewas UB tentang tata kelola hubungan kerja di UB mulai dari level struktural tertinggi sampai level terrendah tentang permasalahan yang dihadapi, baik masalah keuangan, remunerasi, pegawai, dan aset. Pimpinan UB sangat terbuka untuk berdiskusi dan menyediakan data yang diperlukan oleh Dewas. Pimpinan UB menyediakan anggaran khusus untuk Dewas,  fasilitas ruang kerja dan tempat meeting yang representatif.

Pada dasarnya, pimpinan UB mendukung dan memberikan keleluasaan kepada Dewas untuk melakukan hearing dengan pegawai, mahasiswa dan pimpinan. Dalam hal hubungan dengan Satuan Pengawasan Internal (SPI), masih ada persepsi masyarakat kampus, bahwa tugas Dewas sama dengan SPI, dalam hal monitoring dan evaluasi bidang non akademik. Melalui kegiatan sosialisasi  dan hearing, Dewas, SPI, dan PJM (Pusat Jaminan Mutu) membuat nota kesepahaman tentang pelaksanaan tugas dan fungsi masing-masing pertukaran program kerja, pemeriksaan dan hasil audit.

Karena Dewas orangnya terbatas sekali, maka dibutuhkan suporting dari pihak-pihak lain yang dalam hal ini telah dibentuk Tim Pendamping Dewas dari unsur struktural dan tenaga ahli UB.

Sebagai Sekretaris Dewas UB Helmy Adam yang juga ikut membidani lahirnya UB BLU, menambahkan, bahwa semua diawali dengan kegiatan rintisan mengadakan seminar tentang pengelolaan BLU pada tahun 2012 yang di dalam pelaksanaanya mengundang Menkeu dan Mendikbud. Tema spesifik yang dibahas pada seminar tersebut adalah pemanfaatan aset yang objek primernya ada di DJKN. Pada saat itu memang BLU-BLU memanfaatkan penerapan PP 33/Tahun 205 dan NOMOR 96/PMK.06/2007 tentang aset, saat itu memnag luar biasa, apakah boleh bikin hotel, bikin pom bensin, namun pihak Inspektorat Jenderal mempersalahkan karena ini kan non institusi. Dari hasil pertemuan-pertemuan Dewas berlanjut membuat pertemuan rutin dan harus ada siapa yang mengorganisir. Secara spontan forum Dewas yang hadir setuju untuk membuat forum dan menunjuk Prof. Abdul Latief yang saat itu menjabat sebagai Ketua Dewas UB untuk menjadi Ketua Forum Dewas PTN BLU se Indonesia. Forum Dewas selanjutnya mempunyai agenda rutin tahunan untuk menyelenggarakan pertemuan rutin yang dikemas dalam forum sarasehan secara bergiliran. Namun, mungkin karena keterbatasan dana, forum tahunan selalu diselenggarakan di UB sampai masa jabatan Prof Latief sebagai Ketua Dewas UB berakhir pada tahun 2016.

Tentang unit usaha yang ada di UB, Prof Gugus Irianto yang saat ini manjabat Direktur Badan Usaha Akademik menjelaskan, bahwa Badan Pengelola Usaha (BPU) UB dibentuk berdasarkan Peraturan Rektor Nomer 40 Tahun 2016 tentang Badan Pengelola Usaha sebagai pelaksanaan Pasal 616 Peraturan Rektor Universitas Brawijaya Nomor 20 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi Dan Tata Kerja. BPU UB mempunyai amanah untuk melaksanakan pengembangan unit usaha dalam rangka mengoptimalkan perolehan sumber-sumber pendanaan universitas. Sesuai namanya, BPU akan berbisnis tapi tidak semuanya murni bisnis, dan dalam menjalankan fungsinya telah dibentuk dua unit usaha, yaitu: Unit Usaha Akademik dan Unit Usaha Non Akademik. Unit Usaha non akademik akan menjalankan kegiatan pure bisnis dalam arti untuk memenuhi aspek komersial.

Menanggapi semua informasi yang telah diperoleh PIP, Drs. Boedhi Setiadjid, SH, MM (Ketua Dewas PIP) mengatakan, bahwa secara praktik penyelenggaraan lembaga pada prinsipnya PIP sudah melakukan walaupun tidak sebesar beban di UB, “namun semuanya akan menjadi pengkayaan kami”, (ungkap Boedhi Setiadjid). Dari semua hasil yang didapat PIP selama kunjungan di UB ini, ada satu hal yang sangat menarik untuk dipelajari menurut Boedhi Setiadjid, yakni tentang pembentukan Forum Dewas akan dikembangkan di Dewas BLU di bawah Kementerian Perhubungan.[yoyok-sekar)