Tersedia total dana Rp250 Milyar bagi perguruan tinggi yang mampu mencapai target 8 IKU

[dari: Hearing Progress Implementasi Program Kampus Merdeka UB]

Suasana hearing progress implementasi Kampus Merdeka

Pada tanggal 3 November yang lalu, Mas Menteri baru saja me-launching kebijakan “Merdeka Belajar-Kampus Merdeka Episode ke 6” dengan me-launching 6 IKU baik untuk PTN BLU, PTNBH, maupun PTN Satker. Kedelapan IKU yang telah ditetapkan akan diterapkan tahun depan, dan bagi PTNBH, PTN BLU maupun PTN Satker yang memenuhi target IKU tersebut akan mendapatkan dana tambahan berupa matching fun yang saat ini dialokasikan total anggarannya sebesar Rp250M, belum lagi Hibah Kompetisi yang nanti akan disediakan total dana sebesar Rp150M; demikian atara lain yang dikatakan oleh Ketua Dewas UB Prof drh Aris Junaidi PhD pada saat membuka acara “Hearing Progress Implementasi Program Kampus Merdeka UB” yang berlangsung secara daring melalui Zoom meeting pada tanggal 1 Desember 2020. Telah hadir pada kesempatan itu antara lain: Prof drh Aris Junaidi, PhD (Ketua Dewas), Drs Juni Hastoto, MA (Anggota Dewas), Dr Imam Agus Basuki (Anggota Dewas), Helmy Adam, SE, MSA, Ak (Sekretaris Dewas), Prof Aulanni’am (WR-I); Prof Abdul Hakim (WR-III), Tim LP3M; Ketua PJM; Bagian Perencanaan; Sekretariat Rektor; Sekretaria Dewas.

Selanjutnya Prof Aris menegaskan, bahwa untuk implementasi Kebijakan Kampus Merdeka, UB perlu menyiapkan regulasi, karena Kementerian mempunyai program hibah prodi yang menerapkan centre of excellence melalui dua skema, Skema-1 khusus bagi PTN yang memang belum mempunyai regulasi dasar untuk implementasi, dan Skema-2 bagi yang sudah mempunyai regulasi lengkap untuk periapan implementasi dan siap menjalankan Kampus Merdeka.

Dewas ingin mengetahui bagaimana persiapan implementasi Kampus Merdeka di UB dikaitkan dengan IKU lama yang dulu ditandatangani bersama, berikut capaian, dan jika ada hambatan, mohon disampaikan hambatannya di mana, sehingga segera dapat dilakukan solusi agar dapat dicapai IKU tersebut. Intinya bahwa semua perguruan tinggi harus mempersiapkan fakultas dan prodi untuk menerapkan kebijakan ini, mulai dari regulasi, menyiapan MOU dengan mitra atau stakeholder.

Dijelasakan oleh WR-III UB Prof Abdul Hakim, bahwa kinerja bidang Kemahasiswaan untuk Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) adalah menyangkut pekerjaan bidang kemahasiswaan yang terkait dengan IKU 1, IKU 2, dan IKU 3; sedangkan IKU 4 sampai dengan IKU 8 terkait dengan pekerjaan bidang akdemik beserta jajarannya. Khusus IKU 3 memang tumpang tindih antara pekerjaan WR-III dengan pekerjaan WR-I, namun dalam hal ini, menurut pengakuan Prof Hakim di dalam mengimplementasikan kedua bidang pekerjaan ini selalu berkoordinasi dan bersinergi.

Di bidang akademik, WR-I Prof Aulanni’am menjelaskan, bahwa berdasarkan Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, salah satu kebijakan terkait MBKM adalah hak mahasiswa untuk belajar tiga semester di luar program studi. Untuk mengimplemenatasikan program Merdeka Belejar, UB mempunyai Buku Pedoman Kampus Merdeka dan beberapa Peraturan Rektor (Pertor) berkaitan dengan MBKM; yang diantaranya terdapat 6 (enam) skenario untuk mahasiswa diperkenankan secara regular “merdeka belajar 1” semester di luar PS, di luar PT; “merdeka belajar 2 semester” di luar PS, di luar PT; “merdeka belajar 3” semester di luar PS, di luar PT. Buku pedoman ini sangat berkaitan dengan setelah diluncurkannya “Episode 6” program Merdeka Belajar, dan UB akan menyesuaikan dengan yang telah disampaikan oleh Pak Menteri pada episode 6; UB mempunyai 6 skenario untuk menangani mahasiswa di dalam MBKM, dengan kegiatan-kegiatan: (1)Mahasiswa tahun 2020, di semester-1 sudah mengambil mata kuliah di luar PS (mata kuliah yang dikelola MKU), sehingga pada semester 1 kemarin mahasiswa sudah mengikuti jalur Merdeka Belajar; (2)Skenario ke 3: jalur Pendidikan “belajar 1 semester di laur PT” juga sudah disiapkan, karena UB harus memfasilitasi mahasiswa mulai Semester-1 s ampai dengan Semester-6, kecuali KKNT; (3)Pada skenario yang lain adalah dilaksanakan di UB mulai Semester-1 sampai dengan Semester-5; dan pilihan dua opsi Merdeka Belajar selama dua semester; untuk tahun akademik 2020 bisa memilih, apakah 1 semster di luar UB atau 2 semester di luar UB; (4)Skenario 3 adalah Merdeka Belajar selama tiga semester di luar PT, ini nanti kecuali KKNT dan “pilihan”; dua opsi Merdeka Belajar dua semester di atas Semester-6; semua sudah disiapkan dan tahun depan sudah bisa diketahui berapa jumlah mahasiswa yang mengikuti kegiatan Merdeka Belajar;

Menanggapi paparan capaian UB yang telah disampaikan, anggota Dewas UB Dr Imam Agus Basuki menyatakan, bahwa berbagai upaya sudah dilakukan UB dalam rangka mencapai Kontrak Kinerja Rektor dengan Kementerian walaupun “di tengah jalan”, di awal kontrak menerapkan kontrak yang lama dan kemudian di tengah jalam “dipotong” dengan kontrak yang menggunakan 8 IKU, tetapi tampaknya UB sudah mengantisipasi semua itu, karena sebenarnya ada hal-hal yang lama yang bisa dikemas menggunakan model baru. Yang perlu dicermati lebih lanjut, adalah jika saat ini belum ada angka-angka capaian yang relatif pasti, karena waktunya sudah mendekat sebaiknya mulai menghitung kira-kira capaian kinerja Rektor nanti bisa melampaui target kontrak atau seperti apa; karena PKBLU menargetkan jika ada salah satu indikator kinerja yang kurang dari 50%, maka remunerasi yang melebihi 100% tidak bisa diberikan; hal ini adalah salah satu pemicu yang harus dicermati. Pada kesempatan yang sama, sebagai anggota Dewas perwakilan Kemenkeu Drs Juni Hastoto menyampaikan, bahwa secara konsep dan implementasi sudah lengkap, diharapkan untuk implementasi selanjutnya bisa lebih ditingkatkan. Dari data yang ada sudah ditabulasi, masih ada dari beberapa fakultas yang belum memasukkan, ada waktu satu bulan untuk melengkapi data-data tersebut. Ditegaskan pula oleh Juni Hastoto, bahwa program-program yang menyangkut IKU UB perlu diteliti mana IKU-IKU yang mempunyai daya ungkit yang tepat, tentunya yang mempunyai leverage yang besar harus dipilih, sehingga kebijakan pendanaannya bisa diarahkan kepada IKU-IKU yang memang secara implementasi liquids-nya tinggi.

Tanggapan yang positif disampaikan oleh Prof Aris Junaidi di akhir pertemuan, bahwa UB telah mempunyai terobosan yang bagus dengan menyiapkan 6 skenario beserta kurikulumnya untuk mengakomodir mahasiswa yang regular maupun memberi kesempatan mahasiswa yang akan mengambil kebijakan Kampus Merdeka. [yoyok]