Pemberdayaan Masyarakat Nelayan Menjadi Bagian dari Kegiatan Lab

[Dari Kunjungan Fasilitas Lab Perikanan dan Kelautan FPIK Sendangbiru, Kabaten Malang]

“Marine Station-Homestay and Tour”; dengan fasilitas kamar tidur dan ruang rapat

Pada tanggal 12 Januari 2018 telah berlangsung kunjungan fasilitas Lab Perikanan dan Kelautan FPIK UB di Desa Sendangbiru Kabaten Malang yang dilakukan oleh Dewas UB dengan didampingi oleh Satuan Pengawas Internal UB. Kunjungan lapangan dimasudkan untuk optimalisasi aset UB yang terletak di luar kampus utama, dalam rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi maupun dalam rangka menunjang peningkatan pendapatan BLU.

Lab yang diperuntukkan sebagai tempat praktikum mahasiswa FPIK itu menempati lahan seluas 1.032 m2 dengan fasilitas bangunan berupa Gedung Perkantoran, Homestay, Ruang Rapat, Base camp (mess) mahasiswa praktikum/penelitian tugas akhir.

Base Camp Mahasiswa Praktimum

Sebagai bagian dari fasilitas laboratorium perikanan tangkap, di dalam pengelolaannya sudah terdapat konsep pengembangan ke depan, termasuk rencana induk bangunan dan peruntukannya. Peruntukan mayoritas masih pada pemanfaatan keperluan penelitian mahasiswa dan dosen FPIK, padahal sebenarnya terdapat fasilitas homestay dan ruang meeting yang memungkinkan dikembangkan untuk mewadahi kebutuhan eksternal. Pengelola lab Ir. Agus Tumulyadi, MP menjelaskan, bahwa sebenarnya sudah ada permintaan dari pihak eksternal untuk memanfaatkan fasilitas yang tersedia (untuk penginapan dan meeting) namun masih belum dapat dikelola secara lebih intens karena keterbatasan fasilitas air bersih. Selain itu, masih terdapat fasilitas eks. Kolam lobster dan gudang yang tidak termanfaatkan (menganggur). Fasilitas mess untuk mahasiswa masih perlu dilakukan perbaikan karena bocor dan jenis atap/ketinggian atap yang dapat mengurangi kenyamanan dan konsentrasi belajar. Dari segi keamanan asset, pihak manajemen telah melakukan koordinasi dan penguatan hubungan dengan masyarakat sekitar agar keamanan aset terjamin. Pelibatan masyarakat dalam pemantauan fasilitas sudah dilakukan sehingga sudah tidak terjadi kehilangan aset yang signifikan, karena sudah ada penjaga dan sekaligus petugas kebersihan yang memelihara fasilitas yang tersedia.

Konsep laboratorium perikanan tampak lebih tampak nyata sebagai bagian dari laboratorium yang melibatkan unsur sosial sebagai objek penelitian. Pelibatan masyarakat dalam pemantauan termasuk pemberdayaan masyarakat nelayan menjadi bagian dari kegiatan laboratorium ini. Secara ekonomi, hasil keuangan belum nampak signifikan untuk menambah penghasilan FPIK UB dan masih cenderung sebagai cost centre. Pendapatan atas penyewaan fasilitas masih belum dikelola secara optimal.

Dari hasil evaluasi yang didasarkan atas faktor-faktor manajerial, pemanfaatan asset, keamanan asset, hubungan masyarakat, hasil keuangan; maka Dewas UB memberikan masukan dan saran, antara lain: (1)Manajemen perlu membuat rencana/arah pengembangan dalam jangka  menengah dan jangka panjang untuk memastikan langkah laboratorium ke depan. Komersialisasi fasilitas home stay dan ruang meeting cukup potensial untuk dikembangkan seiring dengan perkembangan wisata pantai di area Kabupaten Malang. Di sekitar lokasi, sudah banyak berdiri home stay untuk mewadahi wisatawan ke Pantai Sendang Biru, Pantai Tiga Warna, Pulau Sempu, atau pantai lainnya. Apabila dikelola secara professional, semestinya ada tambahan pendapatan yang dapat digunakan untuk pemeliharaan fasilitas dan bahkan mendukung kegiatan operasional laboratorium; (2)Penambahan fasilitas air bersih dengan pompa artesis/sumur dalam mutlak dilakukan, karena mengandalkan sumber air dari air bersih warga (HIPAM) kurang menjamin ketersediaan dan kebersihannya; (3)Perbaikan fasilitas kamar mandi/toilet (pada saat kunjungan ada yang buntu), atap dan mess untuk mahasiswa (atap terlalu rendah dan bocor) perlu dilakukan untuk menjadikan fasilitas yang lebih layak apalagi jika dikomersilkan; (4)Aset idle seperti kolam lobster harus dialihkan peruntukannya; (5)Manajemen keuangan dan pemasaran/jaringan wisata perlu ditata lebih professional karena fasilitas yang tersedia memungkinkan untuk dilakukan komersialisasi karena banyaknya calon pelanggan potensial. [helmy/yoyok]